Sebuah refleksi.
Waktu itu sekejap rasa. Sesuatu
yang pasti berlalu dan takkan pernah kembali, tetapi akan selalu datang. Ada
yang terus-menerus diambil dan diberikan oleh waktu pada kita. Muda, adalah hal
yang diambil oleh waktu dan Tua, adalah hal yang pasti diberikannya. Waktu
mengambil dan memberikannya dengan perlahan-lahan. Setiap detiknya atau dengan
hitungan angka yang lebih kecil dari itu. Tetapi, tetaplah waktu sekejap rasa. Coba
tanyakan pada diri sendiri; berapa sudah hitungan usiamu dalam angka, hari ini?
Lalu tanyakanlah; selama menjalani “rentang” usia itu, apakah terasa begitu
lama? Atau seolah “tiba-tiba” saja, kita sudah menjadi semakin tua. Mungkin
sedikit banyaknya kita memahami kalimat umum yang kerap terdengar; “begitu
cepat waktu berlalu”. Waktu berlalu dengan perlahan, tetapi perlahannya itu,
sekejap rasa. Tiada yang kuasa membuatnya henti. Maka kitalah yang mesti turut
pula berlari bersamanya di atas jalan “rencana.”
Manusia tidak pernah bisa lepas
dari waktu. Waktu hadir di dalam diri dan hidup manusia. Bagaimana manusia
menyikapi waktu, adalah faktor penentu atas keberhasilan dalam menjalani dan
membentuk kehidupannya sesuai dengan apa yang dicita-citakannya. Hal-hal yang
sudah berlalu dalam hidup seorang manusia dapat dikatakan sejarah; sumber bahan
renungan pembelajaran. Hal-hal yang sedang terjadi, sedang dilalui, ialah
sejarah yang tengah berlangsung. Sementara hal-hal yang akan terjadi di
kemudian hari, disadari atau tidak, adalah sejarah yang sedang dibentuknya.
Bagaimana kita mampu menjalani sejarah yang sedang berlangsung dengan lebih
baik, tanpa berkaca pada sejarah yang telah lalu. Kemudian, bagaimana bisa
membentuk sejarah masa depan bila kita tidak tahu apa yang harus dilakukan?
Bagaimana bisa mengatakan sejarah yang baiklah yang akan terbentuk di masa
mendatang, bila tidak memulainya hari ini? Bagaimana mampu memulainya dengan
baik, teratur serta terukur bila tidak sedang berada di atas jalan rencana!
Bagaimana kita bisa berada di atas jalan rencana, bila kita tidak memiliki
sebuah perencanaan! Bagaimana bisa memiliki perencanaan bila tidak mengenal
potensi diri serta impian yang sesuai? Bagaimana bisa mengenal potensi dan
impian yang sesuai, bila kita tidak memiliki pengetahuan dan keahlian untuk
itu! Itulah kenapa manusia tidak diciptakan sendirian saja. Manusia dipengaruhi
manusia lainnya. Manusia belajar dari manusia lainnya. Menemukan orang-orang
yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang tepat, untuk membantu diri dalam
mengenal dan membentuk konsep diri, membangun rencana serta membantu merumuskan
sikap hingga tindakan yang tepat dalam menghadapi proses dialektika dan
persoalan yang datang kemudian adalah hal penting sebelum membangun impian masa
depan.
Terkait apakah benar diri sudah
memiliki perencanaan masa depan yang tepat lagi matang, maka coba tanyakanlah
pada diri sendiri, apakah kita tau apa yang akan kita lakukan esok hari? Apakah
yang akan kita lakukan esok hari itu, adalah sekedar sesuatu yang rutin yang
harus dilakukan; sekolah, kuliah atau rutinitas kerja misalnya. Apakah sesuatu
yang dilakukan di hari esok itu adalah “bagian” dari langkah-langkah yang
terkait dengan “impian” besar yang hendak dicapai? Atau sekedar menjalankan
rutinitas yang sudah ditetapkan dan terlepas dari “impian masa depan” yang
diinginkan oleh manusia.
Masa depan manusia sangat
bergantung pada bagaimana manusia itu memproyeksikan dirinya di masa depan.
Maka proyeksi diri ini adalah langkah paling utama dalam membangun perencanaan
hidup. Kembali lagi, tindakan memproyeksikan diri di masa depan itu sangat
bergantung pada sejauh mana manusia itu mengenali karakter diri dan potensinya
lalu mengasosiasikannya dengan “impian masa depan” yang sesuai, terukur dan
rasional.
Maka, waktu, manusia dan masa depannya adalah pondasi dasar yang harus dikenali terlebih dahulu untuk membentuk, membangun sejarah hidup manusia itu di masa mendatang. Menemukan orang-orang yang berpengetahuan dan memiliki keahlian dalam membimbing ke arah pengenalan diri itu, menjadi kunci utamanya.
(instagram : sebutsajatedy)
Review